Awali Dengan Secangkir Kopi Hitam Sebelum Beraktivitas


Tags: Kopi, penyair, warung

Ocehan Penyair

diwarung kopi
miftahrohmah2.jpg
Penyair bangsat tak tahu malu <
  • Kopi menunggu senja. Mencari kamu yang tenggelam bersama surya ?
  • Saya manusia terbelakang..Manusia terbelakang akan cita. Ketika kamu berkhianat, aku melawan dengan diam. Dan dgn menyeruput kopi tentunya
  • Mampukah kita menghadang ruang yang tertahan, dalam tenggelamnya idealisme yang terkunkung. Kopi hitam adalah kiblatku. Aku salah ?
  • Sesungguhnya. Bukankah hari diciptakanNya ? Bukankah mendung bagian dari citraNya ? Aku melawan, bukan karena menentang. Aku melawan duka
  • Kemudian dalam naungan mendung, aku ada dalam kejatuhan mendalam. Menyeruak melawan duka, tapi lemah tanpa sandaran. Aku kalah
  • Kopi hitam pekat dalam hamburan langit yang mendung. Dia menangis dan bersiap teriak mengeluarkan Air mata yg bisa menghancurkan kita.
  • Sepi...sepi....hanya kopi yang menemani...
  • Tanpa terasa aku kantuk itu datang. Kopi cemburu, dia tertunduk, berbisik ditelingaku "bukankah aku yg setia kepadamu ?"
  • Adakah yg lebih setia daripada kopi ? Menemani hati yg ditinggal pergi, bersama jejak kaki dalam sayupan lagu sepi..
  • Saya termenung dimalam hari. Ditemani secangkir kopi hitam pekat. Membungkam sukma, melawan derita, memikirkan kamu..

Bersambung.....

Back to posts
Comments:
[2014-10-10 06:20:45] memperbesar text :

Maschoy.mobie.in


UNDER MAINTENANCE
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Disneyland 1972 Love the old s